Saturday, March 21, 2009

puisi perceraian

aku, seorang anak yang tertatih
mengikuti langkah ayah dan ibunya
aku, seorang anak yang mencoba tak mau tahu
tentang mereka yang kerap berteriak satu sama lain
tak jarang mencaci, lalu menangis

sulitkah menjadi dewasa ?
sulitkah membendung ego ?
apa lagi yang mereka cari di usia senja ?
apakah tak ada bahagia di tengah-tengah kami, anak-anaknya ?

aku merasa mual, mengetahui ini
tak hanya mual, aku pusing, dan merana
aku ingin mereka, aku tak ingin memilih
tapi aku bungkam dan mati rasa

aku benci begini... aku bingung seperti ini
ketika cinta sudah tak ada, ketika sayang menjadi nista
aku terpuruk, bimbang dalam harapan
ragu dalam sebuah ikatan

0 komentar: