Lagi nggak punya kata-kata manis kali ini, apalagi kata-kata bijak, lagi nggak ingin mengkritisi sesuatu, lagi nggak ingin bertanya-tanya tentang apapun juga, lagi miskin kata-kata puitis belakangan ini, kata-kata motivative juga sedang tak disini, untungnya sumpahan dan caci maki juga tak lagi datang kali ini
Kata-kataku sedang tercekat di tenggorokanku sendiri, apa karena aku sedang radang tenggorokan? Tak tahu... aku sedang tak ingin bertanya, tak pula ingin mencari jawaban. Apakah obat radang tenggorokan ini akan manjur lalu kata-kataku dapat mengalir lancar? Tak tahulah... aku sedang tak ingin bertanya, tak pula ingin menebak-nebak... kan sudah kubilang
Aku sedang mati kata, kata-kata pun sedang mati suri untukku, mereka hanyalah kata-kata, tersusun dari huruf-huruf, walaupun diucapkan berulang-ulang, tak ada artinya untukku, walaupun bergema saat kau teriakkan, tak istimewa bagiku
Jangan bawa kata-katamu kepadaku saat ini, sudah kubilang mereka sedang mati suri, jadi wajar saja bukan kalau rayuanmu kurasa hambar kali ini? Boleh saja kali ini kau menamparku dengan kata-kata pedasmua karena aku tak kan bergeming, aku hanya akan melihatmu seperti berpantomim dan itu tak menarik sama sekali buatku
Jangan hibur aku karena aku baik-baik saja dan tak perlu kata-kata pencerhanmu, simpan saja untuk dirimu sendiri. Jangan tunggu puisiku malam ini karena aku tak kan mendeklamasikannya, biarlah bintang dan petir yang membacakan puisi untukmu. Aku juga tak kan berjualan obat di pasar minggu ini karena aku tak punya kata-kata untuk menjualnya, obat-obatku tak kan laku terjual jika aku hanya membisu di podium bukan?
Untuk musuh-musuh dalam selimutku, untuk beberapa waktu lamanya, kalian tak kan dengar sindiranku ataupun kata-kata dari sang penjilat ini yang biasa kalian dengar, aku harap surat kabar masih menympan berita lain, tak hanya kata-kata kontroversiku yang selalu merasa benar, tidakkah kalian muak?
Kawan-kawan seperjuangan, untuk sementara carilah orator lain selain diriku, aku tak dapat lagi berorasi, aku dan kata-kataku sedang terpasung, tak tahu untuk berapa lama... Jangan terlalu khawatir kawan, bangsa ini memang butuh perubahan, tapi perubahan yang diperlukan adalah perubahan sikap dan perbuatan nyata pemuda/inya, bukan hanya lantang suara oratornya
Untuk yang sedang membaca tulisan ini, maaf tulisan ini tak dapat dilanjutkan, aku tak tahu lagi harus berkata apa------------------------------------------------------------------------------
Friday, September 11, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment