Tadi malam debat cawapres terakhir untuk Pilpres 2009. Temanya malam tadi adalah 'Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia', aspek-aspek yang ditinjau dan didalami di antaranya adalah pendidikan, jaminan kesehatan, populasi penduduk, industri rokok. Mungkin sebagian besar rakyat Indonesia banyak yang menonton tapi mungkin ada juga yang tidak. Aku menulis disini tak lain untuk mengingat-ingat saja garis bawah atas jawaban-jawaban mereka yang nanti (mungkin) bisa kita pertanyakan bersama kelak jika salah satu dari mereka telah terpilih.
Ketika disuguhi contoh kasus sebuah keluarga miskin dengan pendapatan yang tak seberapa per bulannya kemudian dikurangi dengan pengeluaran yang sama 'tak seberapa'nya dengan pendapatan, hampir sangat tidak mungkin keluarga tadi mendepositkan pendapatannya untuk jaminan kesehatan, jangankan keluarga miskin, keluarga kelas menengah yang pendapatannya lebih besar pun, seandainya punya penyakit jantung dan mengharuskannya untuk melakukan operasi yang menelan biaya ratusan juta tentu bisa jatuh miskin juga seandainya tidak punya jaminan kesehatan. Hal ini lah yang ditanyakan saudara moderator (Fahmi Idris) kepada ketiga cawapres; pada tahun keberapa jika bapak-bapak cawapres ini terpilih, jaminan kesehatan untuk seluruh penduduk Indonesia dapat terealisasi, sehingga persoalan kesehatan tidak lagi menjadi momok bagi warga melainkan menjadi tanggung jawab pemerintah sepenuhnya ?
Prabowo Subianto, yang waktu itu dipersilahkan menjawab pertama meyakinkan penonton dan moderator, pada tahun ke-3, yaitu 2011, menurutnya anggaran untuk warga Indonesia yang belum mendapat jaminan kesehatan adalah sekitar 100 trilyun
Sedangkan Boediono berani mengatakan bahwa pada 2010 semua penduduk Indonesia yang belum dapat jaminan kesehatan (sekitar 100 juta--sumber moerator) dipastikan akan mendapatkannya
Bagaimana dengan Wiranto ? Tidak mau kalah, beliau pun menjawab 'yang pasti lebih cepat dari Pak Prabowo Subianto' tanpa menyebutkan angka.
Ekspresi saya:: Hebat sekali bapak-bapak ini, begitu cepatnya bertindak mengayomi warga Indonesia yang masih butuh pelayanan kesehatan yang layak, semoga saja ini tak sekedar pil tidur untuk 200 juta penduduk Indonesia menjelang Pilpres 2009. Bukan mengancam atau menggertak tapi ingat ya Pak akan janjinya, yang saya tulis mungkin hanyalah seujung kuku dari janji-janji bapak-bapak sekalian yang kian menjemari di atas Negri Indonesia tapi janji ini telah saya garis bawahi loh pak, bahkan mungkin penduduk Indonesia pun demikian.
Apapun janjinya, apapun mimpinya, saya yakin Rakyat Indonesia masih punya cita-cita untuk lebih maju lagi, lebih demokrasi lagi, lebih disiplinlagi, lebih bersih lagi, dan lebih bertanggungjawab lagi, dan tugas kalianlah wahai siapapun presiden dan wapresnya untuk menumbuhkembangkan mental demikian ke setiap penduduk Indonesia yang tersebar di 17.000 pulau.
Hidup Indonesia!!
Tuesday, June 30, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment